Upaya Peretasan Besar-Besaran Dari Tiongkok Diungkap FBI

Penulis: ChristoperEditor: Bayu Segara
Internasional41 Dilihat

Sisi News|Washington: FBI mengungkapkan Tiongkok telah melakukan peretasan besar-besaran mencuri informasi dari warga AS. Terutama mereka yang bekerja di sektor pemerintahan dan politik,.

Dilansir dari AP News, Kamis (14/11/2024), Investigasi mengungkap bahwa peretas dari Tiongkok berhasil mengakses jaringan beberapa perusahaan telekomunikasi di AS. Peretas memperoleh data panggilan pelanggan dan menyusupi komunikasi pribadi sejumlah individu terkait.

Mayoritas target diketahui merupakan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas pemerintahan dan politik. Selain itu, upaya peretasan ini juga mencakup pencurian data yang diminta oleh lembaga penegak hukum AS berdasarkan perintah pengadilan.

Ini menunjukkan bahwa peretas berupaya membobol program di bawah Undang-Undang Pengawasan Intelijen Asing (FISA). FISA memberikan kewenangan luas bagi badan intelijen AS untuk memata-matai komunikasi pihak yang dicurigai sebagai agen asing.

Serangan siber ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mencuri informasi penting terkait teknologi dan pemerintahan AS. Tak hanya itu, para peretas juga menargetkan infrastruktur penting seperti jaringan listrik, memperbesar risiko terhadap keamanan nasional.

Pada September lalu, FBI berhasil menggagalkan operasi peretasan besar dari Tiongkok yang dikenal sebagai Flax Typhoon. Hanya sebulan setelahnya, peretas yang diduga terkait Tiongkok menargetkan telepon genggam milik kandidat presiden AS, Donald Trump.

Selain itu, peretas juga menargetkan orang-orang yang terkait dengan kandidat Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat. Pihak berwenang belum dapat mengonfirmasi apakah operasi peretasan yang diungkapkan saat ini terkait dengan kampanye peretasan sebelumnya.

FBI dan Badan Keamanan Siber serta Infrastruktur (CISA) kini tengah bekerja sama dengan pihak industri telekomunikasi dan para korban peretasan. Tujuannya untuk memperkuat pertahanan terhadap serangan spionase siber serupa di masa mendatang.

Mereka memperkirakan bahwa pemahaman tentang detail peretasan ini akan terus berkembang seiring berjalannya penyelidikan. Sementara itu, Tiongkok telah membantah tuduhan bahwa mereka terlibat dalam spionase siber terhadap warga AS.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington belum memberikan tanggapan resmi mengenai tuduhan yang diajukan FBI ini. FBI menyatakan peretasan ini adalah ancaman serius bagi keamanan AS karena melibatkan akses ke informasi strategis dan rahasia negara.

FBI dan CISA terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melindungi jaringan telekomunikasi AS dari ancaman lebih lanjut. Mereka juga meningkatkan kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman siber.

Komentar