UNESCO Resmi Akui Kebaya Sebagai Warisan Budaya Dunia

Penulis: Bayu SegaraEditor: Christoper AN
Lifestyle, Nusantara65 Dilihat

Sisi News|Jakarta: Kebaya resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO oleh Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) UNESCO pada sesi ke-19, pada Rabu (4/12/2024) lalu, di Asunción, Paraguay. 

Penetapan ini menyusul penetapan Reog Ponorogo dalam kategori “In Need of Urgent Safeguarding” pada Sidang Komite ICH UNESCO sehari sebelumnya. Pengakuan ini merupakan hasil kolaborasi Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand yang bersama-sama mengajukan kebaya sebagai nominasi. 

Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pada Jumat (6/12/2024), Ketua Delegasi RI untuk UNESCO Dubes Mohamad Oemar menyambut gembira penetapan ini dan menyebutnya sebagai “perayaan atas kekayaan sejarah negara-negara di Asia Tenggara” dan “representasi yang luar biasa dari multikulturalisme.” 

Kebaya menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia kedua yang tercatat dalam kategori nominasi multinasional. Sebelumnya, Pantun telah lebih dulu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2020 atas usulan Indonesia dan Malaysia. 

Duta Besar RI untuk Argentina, Uruguay dan Paraguay, selaku Wakil Ketua Delegasi RI Sulaiman Syarif menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan ini. 

“Pencapaian ini tidak hanya melambangkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga memperkuat solidaritas dan kerjasama antarnegara ASEAN dalam melestarikan warisan budaya,” tegasnya. 

Pada kesempatan terpisah, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, menyatakan Kebaya adalah warisan budaya yang menjadi simbol persatuan di Asia Tenggara. Penetapan ini adalah pengakuan dunia atas nilai budaya kita dan upaya bersama dalam melestarikannya. 

Untuk merayakan pencapaian bersejarah ini, kelima negara pengusul mengadakan pameran dan pertunjukan mode kebaya di sela-sela Sidang Komite UNESCO. Inisiatif ini tidak hanya mempromosikan kebaya kepada dunia internasional, tetapi juga memperkuat persatuan dan semangat kebersamaan antarnegara di Asia Tenggara.

Komentar