Sisi News | Toba : Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia.
Dari data Global TB Report WHO 2022, diestimasikan terdapat 969.000 kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 144.000 kasus
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba dr Freddi Seventry Sibarani pada pengantar Rapat Pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Kabupaten Toba yang di Kantor Bappelitbangda, Selasa (24/9/2024) mengatakan,
Kasus Tuberkulosis yang ditemukan di Kabupaten Toba tahun 2023 sebanyak 654 kasus, sementara untuk periode Januari-September 2024 ditemukan 488 kasus.
“Kondisi ini menimbulkan masalah yang kompleks, baik dari segi medis, sosial, ekonomi dan budaya,” ujarnya.
Sebagai landasan upaya-upaya menurunkan beban TB di Indonesia adalah dengan menyatakan TB sebagai prioritas nasional.
Untuk menanggulangi TB di Kabupaten Toba, Pemkab Toba melalui Dinas Kesehatan membentuk Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis, yang melibatkan lintas sektor. Selanjutnya tim yang telah dibentuk ini akan di-SK-kan oleh Bupati Toba.
“Ke depan akan kembali digelar pertemuan ke 2 yang direncanakan pada Minggu ke-3 Oktober 2024 untuk membahas Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis di Kabupaten Toba,” sambungnya.
Mangapul Pardede, (Kabid P2P-Dinkes Toba) satu dari tiga narasumber yang dihadirkan pada rapat itu menyampaikan, Kasus Tuberkulosis yang ditemukan dan diobati tahun 2023 sebanyak 654 kasus, sementara untuk periode Januari-September 2024 ditemukan 488 kasus.
“Kita melihat adanya penurunan kasus orang Tuberkulosis dari tahun lalu. Hal ini bisa kita lihat jumlah orang yang terduga tuberkulosis yang diperiksakan sudah sebanyak 5084 terduga di tahun 2024 lebih banyak dari tahun 2023 lalu sebanyak 4500,” bebernya.
Namun kata dia, yang Positif TBC 488.Dan persentase keberhasilan pengobatan 91% dimana sebanyak 5084 terduga hingga September 2024.
“Pemeriksaan TBC dapat dilakukan di semua UPT Puskesmas di Kabupaten Toba,” sambungnya mengakhiri. (MC Toba).
Sedangkan dua narasumber lainnya pada rapat itu Dr Hendri Iskandar Pane, M.Kes (Ketua Tim Penanggulangan TBC Dinkes Prov Sumut), dan Mariana Hutapea, SKM (Koordinator Toba-Yayasan Menara Agung Pengharapan International) juga memberikan paparannya.
Komentar