Rupiah Masih Rentan Melemah

Penulis: Bayu SegaraEditor: Christoper AN

SisiNews|Jakarta: Pada akhir pekan sebelumnya, rupiah ditutup  turun tipis 0,01 persen,  menjadi Rp16.570 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, dalam pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS, rupiah dibuka turun 0,07 persen menjadi Rp16.582 per dolar AS.

Pelemahan rupiah disebakan karena pelaku pasar ‘wait and see’ melihat perkembangan di Amerika Serikat.

Analis Pasar Uang, Lukman Leong, Senin (13/10/2025) mengatakan, posisi dolar AS hari ini terpantau pada posisi 98,92.

“Hari ini nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan melanjutkan pelemahannya terhadap dolar AS yang menguat kembali,” kata Lukman.

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.500- Rp16-600 per dolar AS. Pergerakan nilai tukar rupiah masih dipengaruhi oleh faktor eksternal, khususnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat.

Menurut Lukman, dolar AS kembali menguat dipengaruhi pernyataan hawkish (ketat) pejabat the Fed, Michael Barr.  “Barr menyampaikan perlunya kehati-hatian dalam menurunkan suku bunga ke depan,” ucap Lukman.

Perangkat CME Fedwatch pada akhir pekan kemarin mengindikasikan, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga hampir 100 persen di bulan Oktober. Pemangkasan suku bunga diperkirakan akan kembali dilakukan the Fed di bulan Desember mendatang.

Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menyebut rupiah hari ini masih akan  berfluktuatif, tapi akan ditutup menguat.  Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp16.520-Rp16.570 per dolar AS.

Komentar