Sisi News|Jakarta: Pembatasan transfer pulsa dan penerapan registrasi ulang kartu SIM dengan data biometric, disebut salah satu cara yang cukup baik untuk mencegah judi online (judol).
Hal itu dikatakan Agung Harsoyo Pengamat Telekomunikasi, Rabu (4/12/2024). Disebutnya, kebijakan itu penting untuk memastikan setiap pengguna telepon genggam terdaftar dengan data yang valid.
“Dengan registrasi yang lebih ketat, setiap pengguna handphone harus dapat diidentifikasi dengan jelas. Ini memudahkan deteksi transaksi yang mencurigakan, seperti transfer pulsa dalam jumlah besar yang tidak sesuai dengan profil pengguna,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, kebijakan tersebut berpotensi membatasai kebebasan konsumen dalam melakukan transaksi. Terutama, yang berkaitan dengan layanan hiburan.
Dijelaskannya, di satu sisi, pemerintah harus mengatur agar transaksi yang sah dan tetap dilakukan, seperti pembelian voucher untuk game. Namun jika game telah berhubungan dengan judi, maka hal tersebut telah melanggar hukum.
Meskipun kebijakan ini dapat membatasi ruang gerak bagi pelaku judi online, Agung mengingatkan, para pelaku akan selalu mencari celah baru. “Tantangannya adalah memastikan bahwa sistem yang ada selalu mengikuti perkembangan teknologi. Terutama digunakan oleh pelaku judi online,” katan
Komentar