SisiNews|Jakarta: Dalam pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah turun 0,28 persen (46 poin) menjadi Rp16.455 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan hari Selasa, rupiah berada di posisi Rp16.408 per dolar AS. Rupiah melemah meski indeks dolar AS tertekan hari ini.
“Indeks dolar AS terlihat masih dalam tekanan di kisaran 103,45 pagi ini. Pemicunya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat akibat kebijakan kenaikan tarif Trump,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Rabu (12/3/2025).
Selain itu, tambah Ariston, pasar juga mengkhawatirkan pelambatan ekonomi terjadi secara global. Sehingga aset-aset berisiko di pasar emerging seperti saham dan nilai tukar juga mengalami tekanan.
“Pagi ini, reaksi pasar sedikit lebih positif. Trump membatalkan rencana aksi balasan dengan menaikan dua kali lipat tarif ke Kanada,” ucap Ariston.
Pembatalan dilakukan setelah Kanada membalas kenaikan tarif Trump sebelumnya. Efeknya, sebagian indeks saham Asia positif pagi ini.
“Tapi efek positif ini belum tentu terjadi di pasar Indonesia. Kekhawatiran pasar masih tinggi terhadap peluang pelambatan ekonomi,” kata Ariston lagi.
Dia memperkirakan rupiah masih berpotensi tertekan hari ini ke arah Rp16.500. Sedangkan potensi support di kisaran Rp16.350 per dolar AS.
Komentar