SisiNews|Jakarta: Negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, diajak untuk menciptakan ekosistem digital ramah anak. Ajakan itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Pacific Telecommunity (APT) 2025 di Tokyo.
Dijelaskannya, untuk menghadapi tantangan transformasi digital dunia yang saat ini terus berkembang dan memberikan dampaknya,harus melalui penguatan berbagai regulasinya
Salah satunya dalam penguatan regulasi kata Meutya, yakni dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) TUNAS. Menkomdigi juga turut menyinggung upaya Indonesia mewujudkan ekosistem digital ramah anak, melalui Visi Indonesia Digital (VID) 2045.
“Indonesia mengajak seluruh negara di kawasan, untuk bergandengan tangan membangun ekosistem digital yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dengan visi Indonesia Digital 2045 dan regulasi terobosan yang melindungi anak dari risiko digital,” kata Meutya dalam keterangan, Selasa (3/6/2025).
Ia menilai, perkembangan digital saat ini hanya berorientasi pada kecepatan dan jangkauannya. Padahal hal tersebut ditegaskan Meutya, perlu keseimbangan dalam keberpihakan pada generasi masa depan anak-anak.
“Konektivitas saja tidak cukup. Kita perlu memastikan bahwa dunia digital yang kita bangun aman dan ramah bagi semua, terutama anak-anak sebagai kelompok paling rentan,” ujarnya.
Komentar