Korban Tewas Banjir Myanmar bertambah

Internasional92 Dilihat

Sisi News | Naypydaw : Hingga Senin (19/9/2024), jumlah korban tewas akibat banjir besar yang melanda Myanmar bertambah dari 113 menjadi 226 jiwa.

Selain itu, 77 orang masih dinyatakan hilang dan sekitar 260.000 hektar sawah dan tanaman rusak akibat banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOCHA) melaporkan bahwa 631.000 orang terpengaruh oleh banjir di Myanmar. Mereka memerlukan kebutuhan mendesak seperti makanan, air minum, tempat tinggal, dan pakaian.

Dilansir dari Le Monde, hambatan dalam komunikasi, jalan yang terhalang, dan jembatan yang rusak mengganggu upaya bantuan. Komunikasi yang buruk, terutama dengan daerah terpencil, menyebabkan keterlambatan dalam informasi korban.

Program Pangan Dunia PBB menyatakan, banjir kali ini adalah yang terburuk dalam sejarah Myanmar, meskipun tanpa rincian spesifik. Myanmar mengalami banjir parah pada 2011 dan 2015, dengan lebih dari 100 kematian masing-masing tahun.

Selain itu, pada tahun 2008 Myanmar dilanda Siklon Nargis yang menelan 138.000 korban meninggal dan hilang. Junta Myanmar mengajukan permohonan untuk bantuan asing, dan India sebagai satu-satunya negara yang merespons.

India mengirimkan 10 ton bahan, termasuk makanan, pakaian, dan obat-obatan. Lebih banyak sumber daya sangat dibutuhkan, tetapi militer Myanmar sering menghalangi bantuan kemanusiaan dari luar negeri.

Komentar