Sisi News|Banjarmasin: Ketersediaan stok beras menjelang natal dan tahun baru (nataru), hingga menghadapi masa tanam mendatang di Kalimantan Selatan (Kalsel) disebut mencukupi bahkan melimpah.
Kepastian itu disampaikan Perum Bulog Kalsel. Bulog memiliki cadangan beras pemerintah sebanyak 16.500 ton dan tambahan stok untuk penjualan komersial sekitar 2.000 ton.
Selain itu, Bulog juga masih memiliki kuota penambahan sebesar 16.500 ton yang akan dipindahkan dari daerah luar Kalsel. Pengadaan beras dilakukan secara rutin dari berbagai wilayah di Kalsel, seperti Banjar, Benua Enam, dan Tanah Laut.
“Dengan perkiraan pemasukan berkisar 100-150 ton per hari di seluruh cabang yang ada. Di beberapa penggilingan. Stok tersedia dengan baik, menunjukkan kesiapan wilayah ini menjaga ketahanan pangan di tengah permintaan tinggi pada akhir tahun,” kata Manager Administrasi dan Keuangan Forum Bulog Kanwil Kalsel Irdani Nurmansyah, Sabtu (2/10/2024).
Ia menjelaskan, harga beras medium di penggilingan lokal berkisar antara Rp10.000 hingga Rp10.500 per kilogram. Namun, penjualan komersial beras SPHP Bulog mengalami penurunan.
“Dari 75-150 ton per hari pada masa panen sebelumnya. Menjadi hanya 10 ton per hari saat ini,” kata Irdani.
Bulog Kalsel juga menyiapkan penyaluran bantuan pangan tahap tiga Desember mendatang. Alokasinya sebesar 2.000 ton.
Bulan Agustus dan Oktober lalu telah disalurkan masing-masing 2.000 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Jadi stok beras menghadapi Nataru aman,” ujarnya.
Ia melanjutkan, penurunan harga disebabkan harga beras di pasaran yang relatif stabil. “Sementara target tahunan dari kantor pusat sebesar 28.000 ton belum tercapai, baru terealisasi sekitar 18.000 ton,” ucapnya.
Komentar