Bilah Damaskus Pedang Tertajam di Dunia ?

Lifestyle130 Dilihat

Sisi News | Jakarta : Setiap peradaban memiliki pedang yang menjadi ciri khas masing-masing, tetapi Pedang yang mana paling tajam?

Di kalangan Barat, pedang Excalibur yang konon dimiliki oleh Raja Arthur dari Inggris, diyakini sebagai pedang tertajam di dunia karena bisa menancap di batu. Akan tetapi, klaim tersebut dapat dipatahkan karena kisahnya lebih berupa legenda dan berbalut cerita mistik pula.

Sementara di dunia Timur, pedang Katana dianggap sebagai salah satu pedang tertajam di dunia. Pedang ini menjadi senjata yang tangguh untuk pertarungan jarak dekat dan duel. Di tangan seorang samurai ulung, Katana dapat menjatuhkan lawan dalam sekejap mata.

Seorang katana-kaji (ahli pedang tradisional Jepang) dapat mengasah mata pedang Katana setipis mungkin, menjadikannya sangat tajam. Namun, hal itu berisiko membuat mata pedang menjadi tumpul atau terkelupas setiap kali samurai menyerang. Hal itu akan membutuhkan pengasahan atau penajaman ulang yang lebih sering.

Ketajaman, kekerasan, dan bilah melengkung yang unik menjadikan Katana senjata yang mematikan. Katana lebih tajam daripada pedang Eropa Abad Pertengahan. Akan tetapi, prajurit Eropa Abad Pertengahan sering kali mengenakan baju besi pelat tebal, sehingga pedang lebar atau pedang panjang yang berat lebih efektif. Itu tidak berarti Katana tidak dapat menebas lembaran logam. Katana dapat menebasnya dan pasti berhasil.

Para pandai besi Jepang menempa pedang Samurai dengan melipat, memalu, dan memanaskan baja Tamahagane berkali-kali. Tamahagane sendiri adalah jenis baja khas negeri sakura yang dibuat secara turun-temurun sejak zaman lampau. Proses penempaan yang unik ini meningkatkan kekerasan baja karbon tinggi pada Katana, sekaligus menghilangkan oksigen dan kotoran lainnya.

Meskipun Katana dari Tamahagane memliki kekuatan yang tak diragukan, bahan metalurgi yang lebih modern justru lebih tajam. Dan pemegang rekor saat ini untuk pedang paling tajam di dunia adalah pedang baja Damaskus.

Nama pedang Damaskus diambil dari nama daerah yang sekarang menjadi ibu kota Suriah, tempat ia berasal. Pedang ini setidaknya sudah digunakan sejak abad ke-10. Senjata ini terbuat dari jenis baja yang disebut wootz.

Dikutip dari laman jurnal Nature, bilah Damaskus memiliki pola bergaris yang diperkirakan terbentuk saat pedang ditempa. Namun, rahasia pembuatan pedang tersebut hilang pada abad kedelapan belas.

Pakar material Peter Paufler dan rekan-rekannya di Universitas Dresden, Jerman, telah meneliti baja wootz yang digunakan sebagai bahan pembuatan pedang Damaskus. Mereka pun menyimpulkan bahwa pedang paling kuat dengan ketajaman yang mencengangkan adalah pedang Damaskus.

Komentar