Badan Gizi Nasional Disarankan Tutup SPPG Bermasalah

Penulis: Andhi LandjariEditor: Christoper AN

SisiNews|Jakarta: Kepala Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Satriyo Krido Wahono meminta, Badan Gizi Nasional (BGN) menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah. Terutama, SPPG yang menyebabkan para siswa sekolah keracunan makanan ketika menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).

Satriyo juga mendukung evaluasi terkait dengan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Hal ini, guna mengantisipasi kejadian keracunan makanan MBG secara berulang. 

“Saya rasa ini tindakan yang sudah cukup tepat yang dilakukan oleh Pemerintah. SLHS masih belum detail dalam melakukan pemeriksaan keamanan pangan,” ucap Satriyo, seperti dikutip dari kbrn, Senin (29/9/2025).

Menurutnya, masalah ini tidak diperhatikan secara khusus oleh tim MBG. Masalah tempat makanan juga harus diperhatikan. Pentingnya, mengedepankan Standard Operating Procedure (SOP) khusus. “Karena masalah ini bukan melihat makanan yang sudah jadi, tetapi harus memperhatikan dari hulu sampai hilir,” ujar Satriyo.

Satriyo juga menekankan pentingnya penyajian makanan MBG yang bersifat lokal. Hal ini sekaligus untuk memperkenalkan keanekaragaman di daerah masing-masing.

“Kalau kita bicara pangan lokal maka harus dilakukan diverifikasi makanannya. Memang kalau kita melihat kejadian di program MBG akhir-akhir ini mayoritas ada di sektor keamanan pangan,” ucap Satriyo.  

Komentar