Sisi News|Jakarta: Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, mengatakan, anggaran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tidak pernah berubah sejak perencanaan hingga pelaksanaannya karena penetapan anggaran untuk program MBG sudah dihitung secara matang sejak awal.
“Anggaran program ini tidak pernah turun dari Rp71 triliun,” ujarnya menegaskan, Senin (6/1/2024) di Jakarta.
Dijelaskannya, anggaran MBG tidak disusun berdasarkan jumlah porsi makanan yang dibagikan. Dikatakannya, program ini mengutamakan efisiensi dengan melibatkan koperasi lokal sebagai distributor bahan makanan.
“Presiden juga menginstruksikan bahan baku makanan berasal dari desa-desa lokal untuk mendukung kearifan lokal dan memotong rantai pasok,” ujarnya.
Prayudi menekankan standar utama yang diterapkan mencakup kecukupan gizi, higienitas untuk keamanan makanan, dan pengelolaan limbah berkelanjutan, sehingga tidak ada standar menu tetap, tetapi yang ada adalah standar gizi.
Iapun menyebutkan, menu dirancang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai daerah sesuai kondisi lokal.
“Protein bisa berasal dari ayam atau tahu, sementara karbohidrat dapat berupa kentang, sagu, atau singkong,” ujarnya.
Komentar