Sisi News|Jakarta: Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan ikan kaleng dimasukkan dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Terkait hal itu, ahli gizi UGM, Rusman, membagi tips menjaga keamanan makanan yang ada dalam kemasan kaleng tersebut.
“Makanan yang di-packing dalam kaleng harus dipastikan bahan bakunya bagus dan higienis. Dan terbebas dari kontaminasi microba,” kata Rusman, seperti dilansir dari kbrn, Jumat (15/11/2024).
Menurutnya, makanan kaleng juga menjadi pilihan masyarakat, karena faktor kepraktisannya. Namun, dirinya berpesan agar masyarakat memperhatikan sejumlah hal agar tetap aman mengonsumsi makanan dalam kemasan kaleng.
“Hal yang penting diperhatikan saat mengkonsumsi makanan kaleng, yaitu pada proses pengolahanya. Selain itu yang paling utama adalah proses sterilisasinya harus sempurna, untuk memastikan seluruh microba mati,” ujarnya.
Disebutkan, kaleng adalah kemasan yang paling sempurna membuat bahan makanan di dalamnya awet dalam jangka waktu yang lama. “Karena kaleng adalah kemasan yang tahan terhadap penetrasi udara, air, dan lemak,” ucap Rusman.
Untuk itu, dirinya menekankan pentingnya masyarakat memilih kemasan kaleng yang aman sebelum mengonsumsi makanan di dalamnya. “Pilih kaleng yang bagus, tidak penyok, dan tidak menggembung,” katanya.
Jika kaleng sudah menggembung, artinya telah terjadi proses fermentasi, yang dapat menimbulkan gas. “Ketika makanan kaleng sudah tidak kedap udara, microba bisa masuk dan akan berpengaruh terhadap kualitas produk di dalamnya,” ucapnya.
Masyarakat juga perlu memperhatikan tanggal kadaluarsa yang tertera dalam kemasan kaleng. “Selain itu simpan makanan kaleng tersebut di ruangan yang sejuk, karena akan menghindarkan microbial pathogen mudah tumbuh,” ujarnya.
Komentar